BANDAR UDARA KEMAYORAN
Halo! Assalamu’alaykum teman.
Apa kabar kalian? Semoga selalu
dalam keadaan baik. Aamiin.
Tahukah
kalian Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Hmm.. atau Bandar udara Halim
Perdana Kusuma? Tentu sebagian besar dari kalian tahu tentang keberadaan
tempat-tempat tersebut. Tapi, tahukah kalian Bandar Udara Kemayoran? Mungkin mayoritas
dari kalian akan menjawab “Tidak” atau.. “Ha? Emang ada?” Hmmm.. ya,
jawaban-jawaban seperti itu sudah sering sampai ke telinga saya. Tahukah kalian?
Bandar Udara Kemayoran merupakan Bandara Internasional pertama untuk Indonesia.
Dan kali ini, saya akan sedikit membahas tentang Bandar Udara Pertama
Indonesia, Bandara Kemayoran.
Bandara
Kemayoran merupakan Bandar Udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk
penerbangan Internasional. Tempat yang diresmikan pada tanggal 8 Juli 1940 ini
dibagun sejak tahun 1934 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pengoperasian landasan
sudah dimulai sejak mendaratnya pesawat DC-3 Dakota milik penerbangan Hindia
Belanda, yang terbang dari landasan Tjililitan (sekarang Halim Perdana Kusuma)
pada tanggal 6 Juni 1940.
Sepanjang tahun
1940-1942 Bandara Kemayoran berada di bawah kendali Pemerintah Belanda dan
dikelola oleh KNILM (Koningkelije
Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij). Banyak pesawat yang
telah dikeluarkan di Bandar udara ini. Seperti pada hari peresmiannya, beberapa
pesawat seperti, DC-2 Uiver,
DC-3 Dakota, Fokker F-VIIb
3m dan Grumman G-21 Goose mulai dikeluarkan oleh
KNILM. Pada tahun yang sama dengan peresmian, diselenggarakanlah Pameran
Kedirgantaraan yang pertama. Acara ini sengaja diselenggarakan bertepatan
dengan Ulang Tahun Raja Belanda, yaitu pada 31 Desember 1940.
Pada tahun
1942-an, Jepang mulai menyerang Hindia Belanda. Bandar Udara Kemayoranpun tak
luput dari serangan Jepang kala itu. Tanggal 9 Febuari 1942, Jepang menyerang
Bandara Kemayoran. Beberapa pesawat milik KNILM seperti dua DC-5, dua Brewster dan sebuah F-VII, terkena
serangan Jepang. Sehingga beberapa pesawat lainnya diungsikan ke Australia. Dan
semenjak itulah, Bandar Udara Kemayoran diambil alih oleh Jepang. Hingga tahun
1945, pesawat-pesawat Jepang mengisi Landasan Kemayoran.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bandara Kemayoran belum
sepenuhnya jatuh ke tangan Pemerintah Indonesia. Setelah Jepang, Bandar Udara
ini dikelola oleh NICA-Belanda karena pada saat itu pemerintahan Indonesia
berada di Yogyakartadan perang masih berlangsung. Barulah pada tahun 1950,
pengoperasian Bandar Udara Kemayoran berada sepenuhnya di tangan Pemerintah
Indonesia.
Pada tahun 1950 mulailah Pemerintah RI mengambil alih Bandara
Kemayoran. Dan pada tahun 1958 Bandar Udara ini dikelola oleh Djawatan
Penerbangan Sipil yang sekarang dikenal dengan Direktorat Jendral Perhubungan Udara.
Selanjutnya, di tahun 1960 pengelolaan Bandara Kemayoran diserahkan kepada BUMN
yang bernama ‘Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran’. (gambar: suasana ruang tunggu).
Di tahun 1970, karena kesibukan yang begitu padat di Bandara
kemayoran, akhirnya Pemerintah meresmikan Bandara Halim P K sebagai Bandara
Internasional pada 10 Juli. Sedangkan, Bandara kemayoran hanya melayani
penerbangan domestik saja. Dan akhirnya pada tanggal 1 Juni 1984 Bandara Kemayoran
resmi ditutup.
Selama beroperasi, Bandar Udara Kemayoran juga memiliki
beberapa catatan duka. Seperti, sebuah Beechrafft yang mengalami musibah saat
mendarat, Convair 340 yang mendarat tanpa roda, dan bahkan sebuah pesawat yang
berangkat dari Bandara Kemayoran dan kabarnya tak pernah mendarat lagi di Landasan
manapun.
Dengan ditutupnya Landasan Penerbangan ini, berakhir pula lah
semua kemegahan dan kegagahan Bandara Internasional. Sebenarnya, setelah resmi
ditutup, Pemerintah memeliki beberapa gagasan untuk tetap melestarikan tempat
bersejarah ini. Namun, semua ide-ide tersebut kandas setelah adanya Krisis Asia
di tahun 1990-an. Bahkan, menara penerbangan di bekas lapangan udara ini
disebut sebagai ‘Menara Kesenjangan’.
Kini, bangunan megah tersebut sudah mulai rusak termakan
usia. Bangunan tersebut telah menjadi saksi bisu akan kejayaan kedirgantaraan
Indonesia pada masa itu. Bahkan, tahukah kalian? Arah tunjuk Patung Pancoranpun
mengarah pada satu titik ini. Selain itu, pada salah satu seri komik Tin-Tin
yaitu Penerbangan 714 ke Sydney, juga menampilkan gambar Menara kemayoran dalam
kondisi yang sebenarnya.
Semoga tulisan saya kali ini dapat sedikit mengingatkan
kalian akan sejarah Negara ini. Karena, seperti kata Sang Proklamator “Jangan
Sekali-kali meninggalkan sejarah”.
See ya
Wassalamua’alaykum wr wb
Sumber Pendukung;
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Kemayoran
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1430/Kemayoran-Bandara
Sumber Pendukung;
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Kemayoran
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1430/Kemayoran-Bandara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar